Monday, February 4, 2013

Tank Marder 1A3 Untuk TNI AD

Tank Marder 1A3 (Foto:defencenet.gr)

Bersamaan dengan pembelian main battle tank dari varian Leopard 2A4 dan varian Leopard Revolution, TNI AD setidaknya juga mendapat jatah 50 buah tank bersenjata angkut personel Marder 1A3, yang juga merupakan buatan pabrikan pertahanan Rheinmetall, Jerman.

Ditilik dari riwayatnya, tank Marder sebenarnya produk lama. Prototipe awalnya saja dirancang tahun 1960-an, dengan produksi perdana pada 1971, yang dilanjutkan dengan pengembangan sejumlah varian hingga tahun 1990-an. Bahkan, untuk saat ini sebagian tank Marder varian awal di Jerman sudah akan digantikan oleh generasi yang lebih baru yaitu Puma.

Meskipun begitu, kehadiran Marder di tanah air tetap akan menambah daya tempur TNI AD. Soalnya boleh dibilang inilah kali pertama TNI AD mengoperasikan kendaraan tempur lapis baja angkut personel yang memiliki daya gebuk jauh lebih baik dari yang selama ini dimiliki. Memang, dari segi pengategorian, Marder ini tergolong apa yang diistilahkan di dunia militer Barat sebagai infantry fighting vehicle (IFV), yaitu kendaraan tempur angkut infantri, namun dengan kemampuan tempur terbatas.

Salah satu ciri khas IFV seperti Marder adalah adanya kanon atau meriamnya berkaliber kecil, yang untuk Marder menggunakan Rheinmetall MK 20 Rh202 kaliber 20 mm . Kanon yang dipakai adalah dari jenis otomatis, artinya peluru tidak perlu di-reload (diisi) satu persatu. Peluru yang digunakan bisa dari berbagai jenis seperti amunisi konvensional, penembus baja serta high explosive (HE) atau amunisi berdaya ledak tinggi. Hal ini jelas tidak dimiliki oleh kendaraan angkut personel yang selama ini dioperasikan TNI AD yaitu AMX VCI serta Alvis Stormer, yang hanya dibekali senapan mesin berat kaliber 12,7 mm atau 7,62 mm.

Bagian belakang Marder 1A3 (Foto:Sonaz/Wiki) 

Sebagai senjata tambahan, pada bagian kiri turret (kubah/menara) kanon terpasang sejajar senapan mesin 7,62 mm. Turret senjatanya busa diputar 360 derajat, sementara kanonnya bisa digerakkan vertikal dari -17 derajat hingga +65 derajat dengan kecepatan 40 derajat per detik. Sebagai tambahan peranti beladiri, Marder dilengkapi dengan tujuh pelontar granat kaliber 76 mm untuk melontarkan granat asap.

Desain interior Marder tak jauh berbeda dengan kendaraan tempur asal Eropa sejenisnya. Pengemudi duduk di sisi kiri depan, sementara mesin berada di sebelah kanannya. Di bagian tengah terdapat tempat untuk dua awak di bawah kubah meriam, di mana komandan kendaraan duduk di kanan dan juru tembak di kiri. Di bagian belakang terdapat ruang pengangkut enam personel infantri yang duduk beradu punggung, bukan berhadapan.

Marder menggunakan mesin diesel MTU MB Ea-500 enam silinder berpendingin cair yang mampu menghasilkan 600 hp (tenaga kuda). Pada varian awal Marder, mesin ini mampu memacu kendaraan hingga 75 km/jam di jalan mulus. Namun pada varian berikutnya di mana sudah tedapat sejumlah modifikasi yang membuat berat kendaraan bertambah secara signifikan hingga mencapai sekitar 35-an ton, kecepatan maksimalnya pun turun menjadi sekitar 65 km/jam saja.

Tipe Tracked multi-role armoured infantry fighting vehicle. Produsen Rheinmetall AG Jerman. Kru 3 + 6 Infantri. Panjang 6,8 m. Lebar 3,4 m. Tinggi 3 m. Berat 33,5 ton. 

Persenjataan 
- Meriam Rheinmetall MK 20 Rh 202 20 mm
- Senapan mesin 7,62 mm
- Enam peluncur granat asap 

Mesin 
diesel MTU MB Ea-500 600hp 

Kecepatan maksimal 
66 km/jam 

Jarak tempuh 
500 km 


(Joko/Lemjiantek/Wikipedia)

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...