Sunday, August 24, 2014

Melihat Perakitan Kendaraan Tempur PT Pindad

Retrofit Tank AMX X2. (TEMPO/Aditya Herlambang Putra)

(IMP) -- Modifikasi atau retrofit tank AMX-13 milik TNI di Unit Produksi PT Pindad, Bandung, Jawa Barat, 23 Agustus 2014. TEMPO/Aditya Herlambang Putra


Modifikasi tank AMX-13 milik TNI di Unit Produksi PT Pindad, Bandung, Jawa Barat, 23 Agustus 2014. Tank yang sebelumnya bermesin bensin dimodifikasi menjadi bermesin Diesel Turbointercooler. TEMPO/Aditya Herlambang PutraAPC 6x6 Anoa 2


Pekerja menyelesaikan perakitan kendaraan tempur lapis baja APC 6x6 Anoa 2 di Unit Produksi PT Pindad, Bandung, Jawa Barat, 23 Agustus 2014. 


Perakitan kendaraan tempur lapis baja APC 6x6 Anoa 2 di Unit Produksi PT Pindad, Bandung, Jawa Barat, 23 Agustus 2014. 


Pekerja menyelesaikan perakitan kendaraan taktis Komodo 4x4 di Unit Produksi PT Pindad, Bandung, Jawa Barat, 23 Agustus 2014. 


Direktur Utama PT Pindad, Sudirman Said mengendarai kendaraan taktis Komodo 4x4 di Bandung, Jawa Barat, 23 Agustus 2014. Mobil ini mengadopsi desain dan konsep mobil perang Humvee buatan Amerika Serikat atau Sherpa buatan Prancis.


Saturday, August 16, 2014

Indonesia Confirms Acquisition of Four Klewang-Class Stealth Patrol Ships


(IMP) -- The chief of the Indonesian Navy (Tentera Nasional Indonesia - Angkatan Laut, or TNI-AL) has confirmed that the Klewang-class stealth patrol ship programme has resumed and that the service will operate a class of at least four vessels.

Admiral Marsetio, chief of staff of the TNI-AL, confirmed the plans in an interview with IHS Jane's at the Indonesian Armed Forces headquarters in Cilangkap, East Jakarta, on 14 August.

The stealth trimaran programme was suspended after first-of-class KRI Klewang was gutted by fire and damaged beyond repair at a naval port in Banyuwangi, East Java, weeks after its official launch on 31 August 2012. The vessel was still undergoing sea trials. There were no casualties in that incident but Indonesia's defence ministry suspended the programme indefinitely pending further investigations into the cause of the fire.

The Indonesian government has not released the results of the investigation into the fire but IHS Jane's understands that a new hull material, described by Saab as a "nanocomposite compound" that is stronger and stealthier, was chosen partly to mitigate the effects of similar calamities in the future.

Besides the four confirmed boats, Adm Marsetio also indicated that the navy might consider more vessels in the near future if options presented by the shipbuilders are attractive enough. "We could be looking at a class of between 6 to 20 vessels by 2024", he said. "The final number will depend on factors such as acquisition costs and offset conditions presented by shipbuilders, but for now we are looking at a class of four ships."

Peter Carlqvist, head of Saab Indonesia, confirmed to IHS Jane's on 15 August the number of vessels to be built but indicated that a contract has only been established for one ship. "We are hopeful that the contract for the other three ships will materialise very soon", said Carlqvist, who added that Saab is now the prime contractor for the programme and has received full financing from the Swedish government to fulfil the order for the four vessels. However the current vessel being built is produced in collaboration with Indonesian shipbuilder PT Lundin at its facility in Banyuwangi, East Java.

The 63 m Klewang-class features a wave-piercing trimaran design that allows the vessel to cut through waves and incorporates stealth features such as reduced acoustic, infrared, and magnetic signatures. The patrol craft is propelled by four MJP 550 water jets and can reach cruise and sprint speeds of 16 kt and 35 kt respectively.

The boats will be armed with four RBS15 Mk3 surface-to-surface missiles with active radar homing of up to 200 km and feature Saab's new Sea Giraffe 1X 3D compact radar, which will be mounted higher on the vessel's mast to increase coverage. The vessel's weapons and radar will be managed via Saab's 9LV Mk4 series combat management system (CMS), which incorporates the company's CEROS 200 air defence fire-control director.

Carlqvist also provided design updates, which include the integration of a Bofors 40 Mk4 (BAE Systems 40 mm Mk4) naval gun under a stealth cupola and a Saab electronic support measure (ESM) system that can intercept and identify the positions of mobile phone signals and radio calls.

"These will be very useful in counter piracy and illegal fishing missions where phone signals can be used as a target locator", said Carlqvist.

When asked of his opinion on the TNI-AL's consideration of operating up to 20 such vessels, Carlqvist said that the figure seems reasonable given that the Indonesian Navy has plans to increase its fleet by up to 200 ships by 2024. "Some of these might include the Klewang-class given its suitability for the archipelagic nature of Indonesia's maritime territories", he said.

The first Klewang-class vessel is expected to enter service by 2016.


Friday, August 15, 2014

KRI Bung Tomo Berlabuh di Civitavecchia Italia

KRI Bung Tomo 357 (photo : S. Jones)

London, (IMP) -- Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Bung Tomo bernomor lambung 357 berlabuh di pelabuhan Civitavecchia pada tanggal 11 Agustus yang berjarak satu jam dari Kota Roma, Italia. 

Selama berlabuh, kapal tersebut melakukan pengisian bahan bakar dan awak kapal melakukan pertemuan dengan beberapa pihak terkait di Italia, demikian Pensosbud KBRI Roma Nindarsari Utomo kepada ANTARA London, Rabu.

Kedatangan kapal TNI AL tersebut disambut baik Komandan Angkatan Laut Italia di Civitavecchia Col Giuseppe Tarzia beserta jajarannya, mengingat selama ini telah terjadi hubungan kerja sama yang baik antara Indonesia dan Italia di bidang persenjataan di mana beberapa alat utama sistem persenjataan (Alutsista) Indonesia dibeli dari industri strategis Italia. 

Dubes RI di Roma August Parengkuan secara resmi menyambut kedatangan KRI Bung Tomo dan menyampaikan apresiasi kepada pemerintah setempat khususnya Komandan Angkatan Laut Civitavecchia serta Wali Kota Civitavecchia Ing Cozzolino atas sambutan dan penerimaan terhadap kedatangan KRI Bung Tomo di Italia. 

Menurut Dubes, pembelian kapal tersebut merupakan kebutuhan minimal untuk memenuhi alutsista pemerintah Indonesia untuk menjaga kedaulatan laut Negara Kesatuan Republik Indonesia. 

Pada kesempatan ini hadir pula Dubes RI di Vatikan, Walikota Civitavecchia, Komandan Pelabuhan Civitavecchia, dan jajaran angkatan laut Italia, Guarda di Finanza, wakil dari industri strategis radar Italia (Finnmeccanica), wakil dari Asosiasi Persahabatan Indonesia-Italia, pejabat Indonesia yang bertugas pada Food and Agriculture Organization (FAO), dan pejabat KBRI Roma. 

KRI Bung Tomo yang dipimpin Kolonel (Laut) Yayan Sofyan, lulusan Akademi Angkatan Laut tahun 1993 meninggalkan Italia pada Rabu ini pada pukul 09.30 pagi waktu setempat untuk melanjutkan perjalanan ke Indonesia.


Thursday, August 14, 2014

13 Tank Marder Jerman Bakal Tiba Oktober di Markas Yonif 413/Bremoro

Kendaraan tempur Marder (photo : Kaskus Militer)

Sukoharjo, (IMP) -- Sebanyak 13 unit tank jenis Marder buatan Jerman bakal tiba di Markas Batalyon Infanteri 413/Bremoro Palur, Mojolaban, Solo, Oktober 2014 mendatang.

Danyonif 413/ Bremoro, Mayor (Inf) Setyo Wibowo, menerangkan pihaknya telah mendapat kejelasan perihal rencana kedatangan tank seberat 30 ton perunit itu. Diperkirakan tiba di tempatnya pada 5 Oktober. Saat ini, tank-tank untuk memperkuat pertahanan NKRI itu ada di pangkalan Surabaya, Jawa Timur.

Baru diserah terimakan setelah tanggal 5 Okober. Kami masih terus berkoordinasi. Tinggal selangkah lagi jadi pasukan mekanik atau tank,” terangnya, baru-baru ini.

Pria pernah menjabat sebagai Wakil Komandan Yonif Lintas Udara 330 itu mengaku, pihaknya terus melakukan persiapan baik dari segi kemampuan prajurit maupun tempat dan fasilitasnya.

Sudah siap sejak lama. Kami tinggal menerima tanknya tidak lama lagi. Dipastikan tetap tahun ini,” ungkap Mayor (Inf) Setyo Wibowo.

Disinggung apakah tank-tank itu akan dikenalkan pada masyarakat luas, dirinya mengaku belum ada rencana. Meski begitu, dengan dibentuknya pasukan tank di 413/Bremoro, hal itu menjadi kebanggaan tersendiri.

“Kami harus izin pimpinan daerah dulu. Kan itu beratnya 30 ton, bisa merusak jalanan, yang penting tanknya datang dulu,” pungkas Mayor (Inf) Setyo Wibowo.


Saturday, August 9, 2014

ISIS Produk Amerika Agar Timur Tengah Bergolak

Hillary Clinton (Foto: istimewa)

(IMP) -- Mantan Menlu AS Hillary Clinton membuat pernyataan yang mengejutkan dunia. Hillary mengakui, gerakan Islamic State of Iraq and Suriah (ISIS) merupakan gerakan buatan AS guna memecah belah dan membuat Timur Tengah senantiasa bergolak.

Pernyataan Hillary tersebut, selain disiarkan berbagai media massa barat juga dilansir harian Mesir, Elmihwar. Rabu (6/8) lalu harian itu menuliskan bahwa Hillary menyatakan hal itu dalam buku terbarunya, “Hard Choice”.

Mantan Menlu di kabinet Obama masa jabatan pertama itu itu mengaku, pemerintah AS dan negara-negara barat sengaja membentuk organisasi ISIS demi memecah belah Timur Tengah (Timteng). Hillary mengatakan gerakan ISIS sepakat dibentuk dan diumumkan pada 5 Juni 2013.

Kami telah mengunjungi 112 negara sedunia. Lalu kami bersama-sama rekan-rekan bersepakat mengakui sebuah Negara Islam (Islamic State/IS) saat pengumuman tersebut,” tulis Hillary.

Dalam buku tersebut juga diuraikan bahwa ‘negara Islam’ itu awalnya akan didirikan di Sinai, Mesir, sesuai revolusi yang bergolak di beberapa negara Timur Tengah. Semua, kata dia, berantakan saat kudeta yang digerakkan militer meletus di Mesir.

Kami memasuki Irak, Libya dan Suriah, dan semua berjalan sangat baik. Namun tiba-tiba meletus revolusi 30 Juni-7 Agustus di Mesir. Itu membuat segala rencana berubah dalam tempo 72 jam,” ungkap istri mantan presiden AS, Bill Clinton, itu.

Hillary menambahkan, pihak barat sempat berpikir untuk menggunakan kekuatan. Persoalannya, Mesir bukanlah Suriah atau Libya, karena militer negara itu tergolong kuat. Selain itu, warga Mesir cenderung tidak pernah meninggalkan militer mereka. “Jadi, jika kami gunakan kekuatan melawan Mesir, kami akan rugi. Tapi jika kami tinggalkan, kami pun rugi,” tulis dia.


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...