Peluncur rudal THAAD (Foto:Defense Update)
(Artileri/IMP). Para ahli di Pentagon meragukan efektifitas dari sistem pertahanan rudal AS di Eropa, yang saat ini tengah disebarkan guna mengeliminasi ancaman potensial Iran. Para ahli yakin bahwa masih ada cara lain agar lebih efektif, walaupun harus merevisi rencana Obama tahun 2009 tentang penempatan sistem pertahanan rudal baik dari aspek teritorial, serta perkembangan ilmiah.
Badan Associated Press (AP) memperoleh akses ke briefing rahasia Government Accountability Office (GAO) dari Kongres AS. Badan itu mengatakan GAO menyatakan sikap skeptisnya terhadap rencana Pentagon untuk menyebarkan sistem pertahanan rudal di Eropa (EPAA), yang diadopsi dari rencana pemerintahan Obama pada tahun 2009.
Rencana Obama tersebut terdiri dari empat tahap. Yang pertama yaitu dengan menggunakan sistem kontrol informasi tempur multifungsi berbasis-laut Aegis di Laut Mediterania. Sistem ini dilengkapi radar dengan jangkauan hingga 400 kilometer (SPY-1) dan rudal pencegat SM-3 (Blok I). Sistem ini telah disebarkan, dan terkoneksi dengan radar sistem peringatan di Turki. Hal ini diungkapkan secara resmi saat KTT NATO di Chicago pada Mei 2012 lalu.
Tahap berikutnya, Washington bermaksud untuk menyebarkan interseptor di Rumania (Blok II A), dan kemudian di Polandia (Blok II B), sementara membangun kompleks sistem kontrol informasi Aegis di Laut Mediterania. Rudal SM-3, menurut perkiraan para ahli, tidak akan mampu mencapai Ruisa. Zona kehancuran rudal ini hanya 250 kilometer, namun, setelah 2018, sistem ini akan dimodifikasi sesuai dengan rencana (Blok II B). Zona kehancuran akan lebih jauh termasuk menjangkau rudal antara benua Topol dan rudal Sotka Rusia, yang saat ini dikerahkan Rusia di antara Moskow dan Ural.
Kritik dari Pentagon ditujukan pada tahap kedua dan tahap berikutnya. Ternyata Rumania bukanlah lokasi terbaik untuk penyebaran rudal pencegat AS. Akan lebih baik jika dipindahkan ke Laut Utara. Namun dalam kasus ini, sistem pertahanan rudal ini akan berada di potensi jalur pergerakan rudal antarbenua Rusia. Selain itu, rudal AS akan dapat menghancurkan alutsista Rusia sebelum mereka diluncurkan.
Sebuah sumber militer anonim mengatakan pada AP bahwa keputusan seperti itu akan menyebabkan protes diplomatik keras dari Moskow, menguatkan tuduhan Kremlin mengenai arah pertahanan rudal AS yang memang ditujukan kepada Ruisa. Apakah menjadi argumen yang baik bagi pemerintah AS untuk tidak mengikuti saran dari Pentagon? Rasanya tidak mungkin.
Adapun tahap ketiga dari rencana tersebut, Pentagon meyakini bahwa penyebaran rudal AS di Polandia akan efektif jika sistem tersebut dimodifikasi untuk mencegat rudal musuh saat fase awal peluncuran. Sementara itu, pengembangan sistem itu belum sampai kesana. Sumber lain mengatakan kepada AP bahwa pemerintah AS belum serius dalam menggarap pembuatan sistem pertahanan rudal tersebut. Dugaan lain mengatakan bahwa ide AS ini tidak layak diimplementasikan (kondisi sistem pertahanan rudal yang belum optimal). Namun hal ini bisa saja sebagai pernyataan untuk menipu Rusia.
Selain itu, harus dipahami bahwa rencana Obama untuk menciptakan sistem pertahanan rudal mobile (bergerak) banyak menerima kritik dari Partai republik - lawan politik di Kongres. Kritik itu sendiri bukan ditujukan untuk menolak dari penyebaran rudal. Banyak yang mendukung penyebaran rudal ini, sebagian mendukung untuk pencegahan dari "mitra" jauh yang agresif -China- dengan dalih melindungi sekutu -Jepang dan Korsel- dari rudal Korea Utara, yang mengumumkan telah menciptakan rudal jarak jauh pada akhir tahun lalu.
China juga sukses melakukan uji coba rudal balistik antarbenua Dongfeng-42 yang mampu mencapai setiap titik di Amerika Serikat. Steven Hildreth, seorang ahli pertahanan rudal dari Congressional Research Service mengatakan bahwa AS terfokus pada retorika Korea Utara. Menurut dia, fokus AS untuk Korea Utara tidak mungkin hanya ditujukan kepada Korea Utara semata namun ada "elephant in the room" yang tidak mungkin diabaikan oleh AS yaitu China. AS telah mengumumkan pembentukan sistem pertahanan rudal di kawasan Asia Pasifik.
Langkah-langkah yang diambil Rusia adalah penyebaran rudal nuklir taktis Iskander, peluncuran sistem radar Voronezh, yang memonitor hingga 50 target udara dengan jangkauan 6.000 kilometer, dan penyebaran sistem pertahanan rudal S-400
Kesimpulan Pentagon hampir identik dengan yang dibuat oleh Dewan Riset Nasional dari National Academy of Sciences Amerika Serikat (NRC) pada bulan September 2012.
Faktor yang paling penting ditujukan dalam kedua studi yang dibuat NRC ini adalah bahwa pertahanan rudal AS di Eropa tidak akan efektif jika masih memiliki masalah dengan sensor (sistem itu tidak dapat membedakan mana rudal musuh dan mana target palsu). Menurut pada ilmuwan, ada masalah pada Blok I. Misalnya radar SPY-1 Aegis yang tidak memenuhi persyaratan kebutuhan obyektif dari EPAA, sedang radar TPY-2 berbasis-darat yang dikerahkan di Turki telah ditempatkan di lokasi yang salah, harus dua kali lebih besar dan harus dipasang pada platform turntable agar dapat memantau lebih dari satu arah.
NRC juga mendesak AS untuk menolak pelaksanaan tahap keempat dari pertahanan rudal AS, yang tujuan sebelumnya adalah untuk mencegat rudal jarak jauh Iran (yang saat ini belum ada). Untuk mengatasi hal ini, dianjurkan untuk menggunakan pencegat THAAD yang ada, dan lokasi baru untuk penyebaran mereka adalah di Pantai Timur, seperti Fort Rum (New York), atau di negara bagian Maine. Yang perlu diperhatikan, rencana keuangan Pentagon untuk 2013 meliputi pembangunan pangkalan ketiga rudal pencegat di Pantai Timur dan perluasan pangkalan di Alaska dan California. Hal ini menunjukkan bahwa Amerika telah bergerak ke arah yang disarankan.
Moskow bisa bernafas lega sekarang? Di satu sisi, hal itu bisa saja. Namun apapun bisa terjadi sebelum 2018. Sementara itu, langkah-langkah yang diambil Rusia adalah penyebaran rudal nuklir taktis Iskander, peluncuran sistem radar Voronezh, yang memonitor hingga 50 target udara dengan jangkauan 6.000 kilometer, dan penyebaran sistem pertahanan rudal S-400, semua akan memberikan jaminan bagi Rusia dari ancaman AS atau NATO.
(Artileri)
No comments:
Post a Comment