(Foto: geekologie.com)
(Artileri/IMP) -- Artikel humor ini sengaja di post diblog IMP SAVE INDONESIA, kebetulan ada tugas "Teori Komunikasi" di kampus Admin IMP untuk bikin pidato yang temanya humor jadi sekalian deh.. he..he..he...... Sambil menyelam nangkap ikan, biar entar bisa dipanggang, dimakan rame-rame. Artikel humor ini untuk hiburan buat sobat-sobat yang belum pernah membacanya.
Tidak jelas siapa yang membuatnya, namun dilihat dari situs sarikata.com yang memuat artikel ini pada tahun 2003, artikel humor ini dikirimkan oleh Rakhmat Mogar Poerbonegoro. Lalu diedit oleh Admin www.artileri.org.
AS tidak akan menyerang Indonesia, Pentagon membayangkan jika AS terpaksa harus menyerang Indonesia, berapa kerugian yang harus dipikul pihak AS dan berapa keuntungan pihak Indonesia dari kehadiran tentara AS di Indonesia.
Begitu memasuki perairan daratan Indonesia mereka akan di hadang pihak bea cukai karena membawa masuk senjata api dan senjata tajam serta peralatan perang tanpa surat izin dari pemerintah Indonesia. Ini berarti pihak AS harus menyediakan "uang damai" coba hitung berapa besarnya keuntungan yang diperoleh Indonesia jika bawaan AS sedemikian banyak.
Kemudian jika mereka mendirikan Base Camp militer, bisa ditebak disekitar Base Camp pasti akan dikelilingi oleh penjual bakso, fried chicken gerobakan, tukang es kelapa muda, tukang semir, lapak VCD bajakan, sampai obral pakaian Rp.10.000 3 pcs, blm lagi para pengusaha komedi putar bakal ikutan mangkal di sekitar Base Camp AS tersebut.
Kemudian kendaraan tempur serta tank lapis baja yang diparkir dekat Base Camp akan dikenakan retribusi parkir oleh petugas dari dinas parkiran daerah. Jika 2 jam pertama per kendaraan dikenakan Rp.10.000 (maklum tarif orang bule hehe...), berapa yang harus di bayar AS kalau kendaraan dan tank harus parkir selama sebulan.
Sepanjang jalan ke lokasi Base Camp pasukan AS harus menghadapi para Mr. Cepek yang berlagak memperbaiki jalan sambil memungut biaya bagi kendaraan yang melewati jalan tersebut, dan jika kendaraan tempur dan tank harus berbelok/melewati pertigaan, mereka harus menyiapkan recehan untuk para Mr. Cepek.
Suatu kerepotan besar bagi rombongan pasukan AS jika harus berkonvoi, karena konvoi yg berjalan lambat pasti akan di hampiri para pengamen, pengemis dan anak jalanan. Ini berarti harus mengeluarkan recehan lagi, belum lagi jika di jalan bertemu pak Polisi, udah pasti kena semprit karena konvoi tanpa izin. Bayangkan berapa uang tilang yang harus dikeluarkan.
Di Base Camp militer, tentara AS sudah pasti tidak bisa tidur karena nyamuknya "ampun gede kayak vampire." Malam hari di hutan yang sepi mereka akan juga akan dikunjungi para wanita yang tertawa dan menangis. Seharusnya mereka senang karena bisa berkencan dengan wanita ini, tapi kesenangan tersebut akan sirna begitu melihat para wanita ini punya lobang besar di punggungnya qiqiqii....
Di pagi harinya mereka tidak bisa mandi karena disungai banyak dilalui "ranjau kuning" atau bahasa militernya "yellow mine" (qiqiqi..) yang dipasang/dijatuhkan oleh penduduk setempat dari "flying helicopter" alias WC terapung di atas sungai.
Pasukan AS juga tidak bisa jauh dari peralatan perangnya, karena di sekitar Base Camp sudah mengintai pedagang loakan yang siap mempreteli peralatan perang canggih yang mereka bawa, meleng sedikit saja tank canggih mereka bakal siap dikiloin. Belom lagi para curanmor yang siap merebut jip-jip perang mereka yang kalau didempul dan di cat ulang bisa di jual mahal ke anak orang kaya yang pengen gaya-gaya'an.
Yang lebih menyedihkan lagi badan pasukan AS akan jamuran karena tidak bisa mengganti pakaian. Kalau berani nekat menjemur pakaiannya dan meleng sedikit saja, besok pakaian mereka sudah mejeng di pasar Jatinegara di lapak pakaian bekas. Selain itu, peralatan telekomunikasi pasukan AS juga harus di jaga ketat karena para bandit kapak merah sudah mengincar peralatan canggih itu. Hmmm..
Dan mereka juga harus membayar sewa tanah yang digunakan untuk Base Camp kepada Haji Husin, Haji Mamat dan engkong Jai para pemilik tanah, di samping itu mereka juga harus minta izin kepada RT/RW kelurahan setempat, berapa meja yang harus dilalui dan berapa banyak dana yang harus disiapkan untuk mengamplopi pejabat pejabat ini?
Para komandan di pasukan AS ini juga akan mendapat tugas tambahan mengawasi para prajuritnya yang banyak menyelinap keluar Base Camp buat nonton dangdut di RW 06, katanya ada INUL di sana. Selain itu mereka juga harus membeli sejumlah masker karena kekhawatiran mereka terhadap wabah flu burung INDONESIA.
Membayangkan semua kerugian ini akhirnya Obama memutuskan AS tidak akan menyerang INDONESIA.
(sarikata.com/www.artileri.org )
No comments:
Post a Comment