Type 87 Anti Tank Gun buatan China (all photos : Reuters)
Myanmar Army Day pada tanggal 27 Maret 2013 lalu, dirayakan dengan parade dan defile. Pada perayaan kali ini Angkatan Darat Myanmar menampilkan beberapa arsenal terbarunya. Dominasi peralatan dari Rusia dan China mewarnai parade ini. Angkatan Bersenjata Myanmar banyak membeli peralatan baru seiring dengan peningkatan anggaran pertahanan untuk memodernisasi peralatannya.
Oboronitelnye Sistemy perusahaan joint venture antara Russia dan Belarus ini berhasil memasok Pechora 2M low-altitude surface-to-air missile system. Pechora merupakan versi upgrade dari SA-3 Goa. Sistem ini mempunyai kemampuan untuk menembak jatuh pesawat pada jarak 27 km (beberapa pihak mengatakan bahwa jangkauan rudal ini mencapai 35 km). Sistem peluncur rudal menggunakan truk 6x 6 MZKT-8022.
Berawal dari kendaraan 6x6 WZ551, oleh Norinco telah dikembangkan menjadi Type 87 anti tank gun. Kendaraan dengan berat 19 ton ini mengusung kanon 105mm, dan masih dapat dipacu hingga kecepatan 80 km/jam. Selain kanon utama tersebut kendaraan ini masih dilengkapi dengan 12.7 mm anti-aircraft machine gun dan 7.62mm co-axial machine gun. Populasi Type 87 tidaklah terlalu banyak, namun varian yang mirip dengannya yaitu PTL02 yang dikembangkan oleh CNGC (China North Industries Group Corporation) dengan menggunakan kanon 100mm justru lebih banyak digunakan di Cina.
Truck mounted howitzer buatan Norinco yaitu SH-1 diakuisisi juga oleh Myanmar meskipun negara ini telah mempunyai sistem serupa dengan kaliber 155mm yaitu Nora B-52 buatan Serbia. Adapun SH-1 sebagai self propelled howitzer buatan China ini mempunyai kaliber 125mm dan diangkut dengan truk 6x6. Jarak jangkau tembakannya diklaim mampu mencapai hingga 53 km, kendaraan ini mempunyai senjata tambahan berupa senapan mesin 12.7-mm yang terletak di atap kendaraan.
No comments:
Post a Comment