SUMSEL, (IMP) -- Markas Polres Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatra Selatan, dibakar puluhan anggota TNI, Kamis (7/3) pagi.
Pemicunya, para prajurit itu menanyakan perkembangan proses pemeriksaan Brigadir WJ yang menembak Pratu Her hingga meninggal.
Kasus penembakan terjadi setelah Pratu Her melakukan pelanggaran lalu lintas dan dihadang polisi. Namun ketika pelanggaran itu diproses, korban kabur dan dikejar sampai keluar tembakan yang menghilangkan nyawa sang prajurit.
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Pramono Edhie Prabowo mengakui, penyerang dan pembakar Mapolres OKU adalah anak buahnya dari kesatuan Armed 15/105.
Karena itu, pihaknya sudah memberikan pengarahan kepada Panglima Kostrad Letjen M Munir untuk melakukan investigasi di lapangan. "Saya sangat terkejut, saya tak happy," kata Pramono di Mabes TNI AD, Kamis (7/3).
Untuk menemukan penyebab penyerangan, pihaknya sudah menerjunkan tim yang dipimpin Asisten Pengamanan KSAD. Siang ini, kata dia, tim akan berangkat dengan menggunakan helikopter.
Karena ingin agar kasus itu segera tuntas, maka pihaknya meminta tim di lapangan untuk mengusut tuntas siapa saja yang terlibat. "Saya perintahkan untuk investigasi. Harus diingat, siapa bersalah harus dihukum. Tapi semua tergantung kesalahannya," ujar Pramono.
(Republika/IMP)
No comments:
Post a Comment