Seoul, (IMP) -- Tentara Korea Utara berlatih perang frontal dalam latihan militer di lokasi yang tidak disebutkan dalam gambar yang dirilis kantor berita resmi Korut KCNA di Pyonyang, Selasa (12/3). Korea Utara menuduh Amerika Serikat menggunakan latihan militer di Korea Selatan sebagai ajang perang nuklir dan mengancam membatalkan gencatan senjata dengan Washington yang mengakhiri Perang Korea 1950-1953. (REUTERS/KCNA)
Tentara Korea Utara, Selasa, kembali mengancam negara tetangganya. Mereka mengancam segera meluncurkan serangan balasan jika satu peluru meriam jatuh di dalam perbatasan maritimnya yang disengketakan selama latihan militer bersama yang dijadwalkan Korea Selatan-Amerika Serikat.
"Setiap serangan balasan akan memicu eskalasi reaksi militer yang akan membuat pulau-pulau perbatasan Korea Selatan tenggelam dalam "lautan api," kata pernyataan Komando Barat Daya Tentara Rakyat Korea. Korea Utara diketahui memiliki sekitar 1,5 juta tentara aktif ditambah jutaan lain militer cadangan; namun generasi persenjataan mereka ketinggalan jaman.
Korea Selatan melakukan latihan menggunakan artileri tajam di dekat perbatasan Laut Kuning dan dipandang awal petunjuk kuat ketegangan militer yang bisa menjadi perang yang sebenarnya, kata pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita resmi Korea Utara (KCNA).
Pasukan Korea Utara di sektor tersebut telah diperintahkan mengambil tindakan langsung dalam kasus bahkan jika sebutir peluru jatuh di seberang perbatasan, katanya.
Korea Selatan dan Amerika Serikat dilaporkan menggelar latihan militer bersama selama lima hari bertemakan anti-kapal selam hingga Jumat dekat perbatasan maritim, yang melibatkan kapal selam AS bertenaga nuklir, USS Bremerton, dan sejumlah kapal perang lainnya.
"Dalam hal jika musuh sembarangan melawan serangan balik kami, semua pasukan akan mengubah lima pulau (Korea Selatan) ... akan menjadi lautan api," kata pernyataan militer.
Kelima pulau yang terletak dekat perbatasan yang disengketakan itu adalah tempat terjadinya pertempuran laut berdarah pada tahun 1999, 2002, dan 2009.
Salah satu dari pulau-pulau itu --Yeonpyeong-- telah ditembaki Korea Utara pada November 2010, menewaskan empat warga Korea Selatan, termasuk dua warga sipil, dan memicu kekhawatiran singkat konflik skala penuh.
Korea Selatan dan Amerika Serikat baru-baru ini menyelesaikan dua latihan militer skala besar bersama, Foal Eagle 2013, yang juga merupakan latihan tahunan militer bersama.
Ketegangan-ketegangan di semenanjung Korea telah meningkat sejak Korea Utara, yang marah terhadap latihan bersama dan sanksi PBB yang diberlakukan bagi uji coba nuklirnya pada Februari, mengeluarkan serangkaian ancaman nuklir terhadap Seoul dan Washington.
No comments:
Post a Comment