(IMP) -- Pemerintah Suriah menilai agresi Israel baru-baru ini terhadap wilayahnya sebagai pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional, dan serangan itu telah membuka pintu untuk semua kemungkinan.
Menteri Penerangan Suriah Omran al-Zohbi kepada wartawan setelah sidang darurat pada hari Minggu (5/5), mengatakan Suriah memiliki hak serta kewajiban untuk membela rakyatnya dengan segala cara yang tersedia, dan Suriah tidak akan menyerah pada agresi Israel.
Zohbi juga menekankan bahwa serangan Israel adalah bukti hubungan Tel Aviv dengan milisi oposisi bersenjata Suriah.
Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri Suriah, Faisal Miqdad menilai agresi rezim Zionis ke wilayah Suriah sebagai pengumuman perang oleh Israel.
Miqdad kepada televisi CNN Amerika Serikat mengatakan, "Serangan Israel hari Ahad, (5/5) ke sekitar wilayah Damaskus sama dengan pengumuman perang dengan Suriah."
Jet-jet tempur Israel telah membombardir pusat riset di wilayah Jamraya, Provinsi Rif Dimashq yang menyebabkan ledakan hebat di lokasi tersebut. Sumber-sumber media Suriah mengkonfirmasikan adanya sejumlah orang yang tewas dan terluka dalam serangan itu.
Sementara itu, televisi al-Manar melaporkan angkatan udara Suriah berhasil menembak jatuh pesawat tempur Israel yang menyerang Damaskus tersebut.
Iran, Mesir dan Liga Arab mengutuk agresi Israel baru-baru ini terhadap Suriah, dan menyerukan Dewan Keamanan PBB, "bertindak segera untuk mengakhiri serangan brutal Israel terhadap negara Arab itu."
No comments:
Post a Comment